Jumat 23 Mar 2012 14:10 WIB

Nyepi, Shalat Jumat di Sanur Diikuti 23 Orang

Suasana Nyepi di Bali
Foto: antara
Suasana Nyepi di Bali

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Ibadah shalat Jumat di musala Fathul Mubin Hotel Aerowisata Sanur Beach kali ini  hanya diikuti 23 orang yang berasal dari  karyawan dan tamu hotel yang berlokasi di objek wisata Pantai Sanur, Denpasar. Jumat tanggal 23 Maret ini bertepatan dengan Hari Raya Nyepi.

"Biasanya Jumatan di sini diikuti sekitar 50-60 orang," kata Cecep Subrata yang bertindak sebagai khatib dan imam shalat Jumat di hotel milik anak perusahaan PT Garuda Indonesia itu.

Azan dan khutbah Jumat di masjid itu dilakukan tanpa pengeras suara sebagaimana imbauan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali kepada umat Islam. Bahkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali pun menyerukan kepada umat Islam untuk melaksanakan Jumatan di masjid terdekat.

Kalau tidak ada masjid terdekat, maka shalat Jumat bisa digelar di musala atau rumah warga atas seizin banjar adat setempat. Demikian pula dengan syarat wajib penyelenggaraan Jumatan oleh 40 orang, MUI Bali meminta umat Islam di Pulau Dewata mengesampingkan dulu hukum fikih bermazhab Syafi'i tersebut, mengingat situasi darurat yang tidak memungkinkan umat Islam melaksanakan Jumatan di masjid yang jaraknya jauh dari tempat tinggal.

"Kami mendukung imbauan MUI daripada tidak ada Jumatan sama sekali," kata Cecep yang sehari-hari bertugas di bagian "lobby shop" Hotel Aerowisata Sanur Beach itu.

Ia menjelaskan bahwa karyawan muslim di hotel itu berjumlah 22 orang. "Ditambah dengan karyawan bagian 'laundry', jumlah karyawan muslim di hotel ini menjadi 33 orang. Itu pun belum termasuk awak Garuda Indonesia. Kalau ditambah tamu, bisa 50-60 orang yang Jumatan di sini," katanya.

Kusyono, petugas pelayanan tamu Hotel Aerowisata yang bertindak sebagai takmir musala Fathul Mubin, menambahkan bahwa selain karyawan dan tamu hotel, Jumatan di musalanya biasanya juga diikuti warga Banjar Semawang, Desa Adat Intaran Sanur.

"Kebetulan di sekitar sini tidak ada masjid. Masjid terdekat di Banjar Betngandang yang berjarak sekitar dua kilometer dari sini dan Sanur Bali Beach yang berjarak tiga kilometer," katanya.

Penyelenggaraan Jumatan di musala Fathul Mubin itu sudah mendapatkan izin dari pihak banjar dan Departemen Agama sejak 2002. "Bahkan, pada bulan Ramadhan, musala ini biasa digunakan untuk shalat tarawih," kata Gatot, karyawan hotel di bagian dapur.

Di Banjar Semawang, sebelumnya ada musala yang didirikan oleh para pendatang. Namun karena tidak berizin, maka musala tersebut digusur dan lahannya digunakan untuk pembangunan Hotel Sudamala sejak 2009.

Sementara itu, Kepala Adat Banjar Semawang, Gusti Gede Suparta, mengimbau umat Islam di wilayah banjarnya tidak keluar rumah saat umat Hindu melaksanakan ritual "Catur Berata". Bagi yang mau shalat Jumat, lakukan saja di rumah salah satu warga, sebagaimana kesepakatan bersama FKUB," katanya.

Untuk memberikan jaminan keamanan dan kelancaran ritual Nyepi, pihaknya mengerahkan 15 personel keamanan desa adat atau dikenal dengan nama "pecalang". Sejak Jumat dini hari, para pecalang itu berpatroli di wilayahnya masing-masing.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement