Jumat 23 Mar 2012 15:05 WIB

Peru Dukung Argentina, Inggris Marah

Pulau Falkland yang dipersengketakan Inggris dan Argentina. Argentina menyebut pulau itu, Pulau Malvinas
Pulau Falkland yang dipersengketakan Inggris dan Argentina. Argentina menyebut pulau itu, Pulau Malvinas

REPUBLIKA.CO.ID, LIMA - Inggris menyebut pemerintah Peru "tidak bersahabat" Kamis (22/3). Kemarahan itu dilontarkan setelah kunjungan satu kapal perang Inggris ke pelabuhan utama Peru dibatalkan oleh Lima untuk menunjukkan solidaritasnya pada Argentina.

Kongres Peru menyetujui izin kapal HMS Montrose singgah di negara Andea itu sebagai bagian kerja sama untuk memerangi perdagangan narkoba di negara itu. Peru ialah produsen terbesar kedua koka di dunia dan koka adalah bahan mentah dari kokain.

Tetapi kunjungan itu dibatalkan pada saat-saat terakhir, pekan ini oleh Menteri Luar Negeri Peru Rafael Roncagliolo. Padahal menlu sebelumnya mendukung kapal itu untuk berlabuh di perairan Peru.

Penolakan itu demi merealisasi satu janji yang telah dibuat kepada masyarakat Amerika Selatan UNASUR. Dalam janji itu Peru mendukung klaim Argentina atas kepulauan yang disengketakan itu.

"Pemerintah Inggris kecewa dengan pembatalan tersebut sekaligus cara penanganannya," kata kedubes Inggris di Lima dalam satu pernyataan. "Inggris adalah investor asing terbesar kedua di Peru dan negara-negara kami bekerja sama erat dalam memerangi narkoba."

Kerajaan Inggris dan Argentina terlibat perang di kepulauan Falklands--nama yang diberikan versi Inggris, atau Malvinas dalam versi Argentina--hampir 30 tahun lalu. Ketegangan-ketegangan tetap berlangsung dan persinggahan kapal perang Inggris di perairan Peru menjadi satu perang diplomatik antara Argentina dan Kerajaan Inggris.

Argentina bulan ini mengatakan pihaknya akan mencegah Inggris dan tak mengizinkan perusahaan-perusahaan dari negara tersebut mengeksplorasi minyak di pulau-pulau di Samudra Atlantik selatan itu.

Para anggota parlemen Peru mengecam Roncagliolo di Kongres. Mereka menyebut tindakan sang menlu satu kecerobohan diplomatik dan mendesak dia mundur demi menghindari investasi penting asing berada dalam bahaya. Namun Perdana Menteri Peru Oscar Walder mengatakan ia mendukung Roncagliolo.

Roncagliolo juga dianggap melukai perasaan militer Peru, yang mengatakan Peru tidak berhutang budi pada Argentina. Pasalnya, militer menanggap Argentina mendukung Ekuador dalam perang Peru-Ekuador tahun 1995.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement