REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO — Jepang telah memesan sistem senjata pertahanan sebagai antisipasi jika Korea Utara meluncurkan roketnya bulan depan. “Saya telah memerintahkan pejabat untuk mempersiapkan dan mengirimkan rudal anti rudal patriot PAC-3 dan kapal perang Aegis," kata Menteri Pertahanan Jepang Naoki Tanaka, Jumat (23/3).
Sistem pertahanan tersebut, kata Tanaka, akan diletakkan di pulau Okinawa untuk menembak jatuh roket yang mengancam wilayah Jepang.
Sebelumnya, Korea Utara mengumumkan akan meluncurkan roket pada pertengahan April. Pekan lalu, Pyongyang mengatakan peluncuran itu dilakukan untuk memperingati 100 tahun kelahiran pemimpin besar mereka Kim Il-sung.
Korut mengatakan roket akan membawa satelit ke orbitnya. Sebagai bentuk pemberitahuan, Korut melaporkan kepada Organisasi Maritim Internasional PBB bahwa tahap peluncuran roket pertama akan jatuh di perairan internasional antara Cina dan Korea Selatan. Tahap kedua diperkirakan jatuh di 190 kilometer timur laut Filipina.
Menanggapi Amerika Serikat, Korea Selatan dan sekutunya memandang rencana Korut sebagai uji coba senjata yang dilarang PBB. Pengumuman itu menimbulkan kritikan yang menyatakan peluncuran rudal ialah pelanggaran resolusi Dewan Keamanan PBB.
Langkah tersebut kontan membuat khawatir beberapa negara. Filipina misalnya, meminta bantuan dari AS untuk memantau roket Korrut.
Resolusi dijatuhkan setelah peluncuran yang serupa dilakukan Korut pada April 2009. Jepang sangat khawatir karena peluncuran roket Korut yang terakhir melintasi wilayah udara negara itu. "Ini akan menjadi provokasi seram yang mengancam perdamaian dan keamanan semenanjung Korea dan Asia Timur Laut," kata menteri luar negeri Korea Selatan, dalam pernyataannya.