REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Jajaran Polres Pamekasan, Madura, menyelidiki motif pembacokan yang menimpa Khairul (35), seorang wartawan mingguan, di Desa Tlagah, Kecamatan Pegantenan. Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Polres Pamekasan, AKP Suyono, mengatakan pihaknya sejauh ini belum mengetahui motif pembacokan yang menimpa wartawan mingguan itu.
"Soalnya kami belum bisa memeriksa korban karena kondisinya masih kritis dan masih menjalani perawatan intensif di RSD Pamekasan," kata Suyono.
Khairul (35) saat ini masih dirawat di instalasi gawat darurat Rumah Sakit dr Slamet Martodirdjo Pamekasan. Korban menderita luka bacok di bagian paha dan lengan.
"Tadi pagi tim penyidik sudah datang ke rumah sakit. Tapi karena korban belum siuman, kami belum mendapatkan informasi apapun terkait kasus pembacokan itu," kata Suyono menjelaskan.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan, Muchsin, mengatakan pihaknya akan meneliti motif pembacokan wartawan mingguan itu. "Jika yang bersangkutan itu memang bertugas sesuai dengan kaidah jurnalistik, maka semestinya PWI memberikan advokasi. Karena dalam menjalankan tugas, wartawan dilindungi oleh undang-undang," katanya. "Kami juga masih menunggu hasil penyelidikan petugas nanti.''