REPUBLIKA.CO.ID, BAMAKO -- Uni Afrika menyatakan telah menerima jaminan keamanan Presiden Mali, Amadou Toumani Toure. Meski demikian, presiden tidak diketahui keberadaannya.
"Kami telah diberitahu bahwa presiden telah aman, dilindungi oleh sejumlah loyalis," ujar Kepala Komisi AU Jean Ping saat pertemuan blok perdamaian dan Dewan Keamanan di Addis Ababa. "Presiden pastinya ada di Mali. Tim pelindung presiden tidak jauh dari Bamako," tambahnya.
Ketua Dewan Keamanan dan Perdamaian, Paulus Lolo mengatakan, sebuah misi gabungan Uni Afrika dan Afrika Barat ECOWAS blok regional telah tiba di Bamako pada Jum'at (23/3) untuk bernegosiasi dengan pemberontak.
"Misi untuk bernegosiasi dengan para pemberontak. Harapan kami mereka dapat mendengarkan dan kembali bergabung dengan Mali demi ketertiban konstitusional tanpa penundaan," ujarnya seperti dilansir Al-Jazeera.
Para pemimpin kudeta memanfaatkan ketidakpuasan pada kepemimpinan Toure atas pemberontakan yang terjadi di utara. Pemberontakan di utara terjadi saat para pemberontak Taureg Utara meminta independen wilayah utara sejak pertengahan Januari lalu.
Pemimpin kudeta berusaha menggulingkan Toure pada kamis kemarin. Menurut mereka, pemerintah tidak mendukung tentara Mali dalam melawan pemberontakan yang terjadi di kawasan utara.