Ahad 25 Mar 2012 16:53 WIB

Tempat Hiburan Malam Resahkan Warga Parung

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Dewi Mardiani

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Terungkapnya kasus pembuatan video porno di hotel Parunk Transit, Parung, Bogor, beberapa waktu yang lalu, menimbulkan keresahan bagi masyarakat setempat. Selain menuntut penutupan hotel tersebut, warga juga meminta pemerintah untuk membasmi kemaksiatan yang marak di sekitar lokasi.

Hampir seribuan massa dari Gerakan Masyarakat Parung (Gempar) melakukan aksi unjuk rasa menuntut penutupan hotel tersebut, kemarin. Sekjen MWC Nahdatul Ulama Kecamatan Parung, Mahfudin, mengatakan di hotel tersebut juga sering digunakan sebagai ajang pesta miras, narkoba, dan penyakit masyarakat lainnya. "Tidak hanya pornografi," kata dia, Ahad (25/3).

Ia mengatakan, di sepanjang Jalan Raya Bogor - Parung masih terdapat banyak tempat hiburan malam. Akibatnya, banyak pula wanita pekerja malam yang beroperasi di sepanjang jalan tersebut. "Masyarakat menjadi resah karena hal ini mencemarkan nama baik Parung sebagai wilayah santri," ujarnya.

Sesuai dengan program Nobat (nongol babat) yang digemborkan Bupati Bogor, Rahmat Yasin, lanjut dia, warga Parung meminta pemerintah segera menertibkan tempat-tempat hiburan di sekitar lokasi. Mahfudin tidak memungkiri wilayah Parung memang butuh hotel. "Tapi janganlah dengan adanya hotel kemudian memaklumi kemaksiatan. Hotel harus berjalan sesuai koridornya," tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement