REPUBLIKA.CO.ID, Al-Masnawi telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Pertama kali buku ini diterjemahkan ke bahasa Jerman pada tahun 1849.
Namun, yang diterjemahkan hanya sepertiga bagian dari keseluruhan isi Al-Masnawi. Hasil terjemahan dalam bahasa Jerman ini diterbitkan di Kota Leipzig dan mengalami cetak ulang pada tahun 1913.
Sementara terjemahan dalam bahasa Inggris oleh Sir James Redhouse pertama kali diterbitkan pada tahun 1881. Kemudian sebanyak 3.500 baris puisi pilihan dari Al-Masnawi diterjemahkan lagi oleh Whinfield ke dalam bahasa Inggris.
Terjemahan puisi pilihan yang terbit di London tahun 1887 ini mendapat perhatian besar dari masyarakat sehingga tahun itu juga dicetak ulang. Volume kedua diterjemahkan oleh Wilson dan diterbitkan di London tahun 1910.
Baru pada tahun 1925 hingga 1950 proses penerjemahan buku Al-Masnawi dilakukan secara menyeluruh oleh Reynold Alleyne Nicholson. Selain menerjemahkan buku ini, Nicholson juga menambahkan uraian serta komentarnya untuk melengkapi terjemahannya.
Langkah Nicholson menerjemahkan karya Rumi ini diikuti oleh salah seorang muridnya, AJ Arberry, yang menerjemahkan sejumlah kisah pilihan yang diterbitkan di London tahun 1961.
Selain dikenal sebagai seorang penyair sufi, Jalaluddin Ar-Rumi juga merupakan pendiri Tarekat Al-Jalaliah atau Al-Maulawiah. Tarekat ini ia kembangkan bersama Syekh Hisamuddin Hasan bin Muhammad yang merupakan sahabatnya.
Tarekat Al-Jalaliah adalah sebuah tarekat sufi yang terkenal dan banyak dianut di Turki dan Suriah. Tarekat ini di Barat dikenal dengan nama The Whirling Dervishes (Para Darwis yang berputar-putar). Nama itu muncul karena para penganut tarekat ini melakukan tarian berputar-putar, yang diiringi oleh gendang dan suling, dalam dzikir mereka untuk mencapai ekstase.