Senin 26 Mar 2012 10:53 WIB

Dokter Muhammadiyah Harus Berpegang pada Alquran dan Sunah

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG --  Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar memadukan pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dalam proses pembelajarannya. Metode ini diharapkan akan melahirkan dokter-dokter profesional yang memiliki Akidah Islam yang mantap dan akhlakul kharimah.

''Sehingga dalam melayani setiap pasien senantiasa merujuk pada Alquran dan Sunnah Rasulullah,'' ujar Mahmud Ghaznawie, dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhamadiyah Makassar pada lokakarya pengembangan Al Islam dan Kemuhamadiyahan dalam proses pembelajaran, Fakultas Kedokteran yang diadakan Universitas Muhammadiyah Malang, bertempat di Hotel UMM Inn Malang, Ahad (25/03).

Mahmud Ghaznawi menuturkan, lulusan Fakultas Kedokteran yang dicetak Universitas Muhammadiyah harus memiliki perbedaan dengan lulusan fakultas kedokteran perguruan tinggi lainnya, terutama dalam hal kualitas pelayanan dimana seorang dokter Muhammadiyaha harus memiliki kemampuan pada bidang Fikih Sunnah yang lebih dalam.

“Dengan pelayanan yang menggunakan pendekatan spritual, maka pasien akan lebih nyaman serta termotivasi untuk segera sembuh, dan lebih dapat mensyukuri nikmat kesehatan tersebut,” ungkapnya. 

Acara lokakarya yang dihadiri 200-an peserta utusan dari Fakultas Kedokteran Univ Muhammadiyah se-Indonesia itu ditutup oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Prof Muhajir Effendy.

sumber : muhammadiyah.or.id
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement