REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH – Maraknya kasus pemain sepak bola yang terkena serangan jantung saat bertanding di lapangan, membuat Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) resah. Rencananya FIFA akan melakukan penelitian terkait kasus serangan jantung yang melibatkan para pesepakbola.
FIFA menuturkan, tujuan penelitian itu agar para pesepakbola belajar memerhatikan kondisi fisik masing-masing. Direktur medis FIFA, Jiri Dvorak mengatakan, penelitian itu akan diterangkan pada konferensi medis FIFA pada 23-24 Mei di Budapest, Hungaria.
"Kami telah mengundang semua dokter tim nasional sepak bola untuk membentuk 'database' di seluruh dunia mengenai kasus serangan jantung mendadak," kata Dvorak kepada the Associated Press, Senin (26/3).
Dalam penelitian nanti, terang Dvorak, akan menghasilkan sebuah analisa faktor risiko. Penelitian itu sudah pernah dicoba FIFA dengan menggunakan metode elektrokardiogram pada pemain sepakbola di Gabon, Afrika.
Elektrokardiogram (EKG) sendiri adalah grafik yang dibuat sebuah elektrokardiograf, yang merekam aktivitas kelistrikan pada jantung dalam waktu tertentu. Salah satunya saat berada di lapangan.
Langkah FIFA untuk melakukan penelitian tersebut terkait sejumlah kasus pemain sepak bola yang mendapat serangan jantung mendadak di atas lapangan. Kasus terakhir dialami gelandang Bolton Wanderers, Fabrice Muamba yang tumbang pada akhir babak pertama perempat final Piala FA.