REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Presiden Kenya, Mwai Kibaki, Senin (26/3) lalu mengumumkan penemuan ladang minyak di negara tersebut untuk pertama kalinya. Perusahaan minyak asing kini mulai bermitra untuk ikut serta dalam eksplorasi minyak Kenya tersebut.
Perusahaan minyak Inggris, Tullow, akan ikut dalam eksplorasi tersebut. Sumber minyak Kenya ditemukan di wilayah yang disebut Ngamia-1. Lokasinya di daerah Turkana County.
Direktur Eksplorasi Tullow, Angus McCoss, menyebut eksplorasi ini adalah awal yang sangat baik bagi kampanye minyak Kenya. Eksplorasi perusahaan minyak Tullow akan dilakukan di cekungan Kenya dan Ethiopia.
"Penemuan minyak di sumur pertama menjadi pertanda baik bagi kami dan Kenya di masa depan," kata McCoss dalam sebuah pernyataannya. McCoss juga menambahkan bahwa perusahaan minyaknya akan bekerja sama dengan pemerintah Kenya dalam rencana lanjut seismik dan pengeboran.
Presiden Kibaki mengingatkan bahwa sumber minyak yang ditemukan di wilayah Turkana barat laut masih butuh eksplorasi lebih jauh. Tapi, Kibaki menyambut baik berita penemuan itu yang diberitahukan akhir pekan lalu.
"Ini adalah pertama kalinya ladang minyak Kenya ditemukan dan itu adalah kabar baik bagi negara kita," kata Kibaki. ''Penemuan ini adalah awal dari sebuah perjalanan panjang Kenya sebagai negara penghasil minyak dalam tiga tahun mendatang.''
Tullow memiliki 50 persen situs di basin Rift Valley Kenya dan Ethiopia. Wilayahnya mencakup lebih dari 100 ribu kilometer persegi.
Tullow telah bermitra dengan negara minyak Afrika di lokasi penemuan akhir pekan lalu. Minyak yang ditemukan berada dekat dengan perbatasan Uganda dan Sudan Selatan. Kedua negara tersebut termasuk sumber ladang bagi industri minyak Afrika dan asing.