Senin 26 Mar 2012 21:24 WIB

Kenaikan Harga BBM Menambah Beban Nelayan

Nelayan mengisi bahan bakar minyak (BBM) solar di atas kapal sebelum melaut di SPBU Pelabuhan Ikan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu (29/2). (Republika/Wihdan Hidayat)
Nelayan mengisi bahan bakar minyak (BBM) solar di atas kapal sebelum melaut di SPBU Pelabuhan Ikan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu (29/2). (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMANYU - Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai 1 April mendatang akan memperberat beban ribuan nelayan Pantai Utara (Pantura) di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Kepada wartawan di Indramayu, Senin, Manajer Tempat Pelelangan Ikan Glayem Kabupaten Indramayu Dedy Aryanto mengatakan, setelah harga BBM naik para nelayan harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk melaut dan membeli barang kebutuhan pokok yang harganya juga akan naik.

Dedy menjelaskan, dengan harga solar Rp4.500 per liter nelayan tradisional dengan perahu sederhana ukuran 4x6 meter membutuhkan modal sekitar Rp500 ribu.

"Kalau harga BBM naik biaya melaut bisa naik jadi Rp750 ribu. Dan kalau cuaca buruk, hasil tangkapan sedikit, mereka rugi," ujar Dedy.

Seorang nelayan Indramayu bernama Kirno juga mengatakan, kenaikan harga BBM akan membuat dia makin sulit memperoleh modal cukup untuk melaut, yang hasilnya juga belum tentu bisa diharapkan dalam kondisi cuaca yang sedang kurang baik.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement