REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya mengganti semua mobil plat merah menjadi plat hitam, untuk mengantisipasi adanya perusakan pada saat unjuk rasa penolakan kenaikan bahan bakar minyak.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Nanis Chairani di Surabaya, Selasa, mengatakan, intruksi ini diberikan tidak secara tertulis, tetapi melalui BBM gateway yang disebarkan kepada semua kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) sebanyak 72 orang, termasuk camat dan kepala bidang yang memegang mobil dinas.
"Tetapi itu sifatnya hanya imbauan kepada semua pemegang jatah mobil inventaris agar mengganti plat merah menjadi plat hitam, karena kebetulan hari ini ada demo menolak kenaikan harga BBM," ujarnya.
Menurut dia, imbahuan ini diberikan hanya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Karenanya lebih aman dilakukan penggantian plat merah menjadi plat hitam. "Toh juga hanya sehari saja penggantian ini dilakukan, besok sudah diganti lagi menjadi plat merah," katanya.
Namun, kata dia, jika pemegang mobil inventaris tidak mengganti plat mobilnya menjadi hitam diharapkan mobil tersebut dikandangkan di halaman Taman Surya depan Balai Kota. Halaman ini dikosongkan untuk parkir mobil sejak Tri Rismaharini dilantik menjadi Wali Kota Surabaya.
"Khusus hari ini mobil plat merah inventaris Pemkot Surabaya boleh diparkir di tempat tersebut menimbang faktor keamanan," tambah Nanis.
Sejak Jumat (26/3) terlihat sejumlah staf SKPD mengganti plat mobil dari merah menjadi hitam. Pemandangan ini menarik perhatian masyarakat yang berlalu lalang di area Pemkot Surabaya apalagi dilakukan menjelang aksi demo besar besaran yang berlangsung Selasa ini.
Ia mengatakan penggantian plat ini dilakukan karena adanya perisitiwa sebelumnya di tempat lain, aksi demo yang menarget mobil mobil plat merah. Bahkan ada yang dirusak dan digulingkan.