Selasa 27 Mar 2012 18:47 WIB

Satpol PP Berparas Cantik Ikut Amankan Demo BBM

Pengunjuk rasa terlibat aksi bentrok dengan aparat kemananan saat berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di depan stasiun Gambir, Jakarta, Selasa (27/3).
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Pengunjuk rasa terlibat aksi bentrok dengan aparat kemananan saat berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di depan stasiun Gambir, Jakarta, Selasa (27/3).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Belasan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) wanita berparas cantik juga diterjunkan untuk menghalau aksi demonstrasi penolakan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Pekanbaru, Selasa.

"Kami ditugaskan khusus untuk mengamankan kalau ada demonstran perempuan yang ikut-ikutan histeris atau anarkis dalam aksi unjuk rasa kali ini," kata Widianti, seorang anggota Satpol PP Pekanbaru, di lokasi aksi demonstrasi ratusan massa gabungan organisasi dan aliansi mahasiswa serta masyarakat yang berlokasi di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Dearah (DPRD) Riau di Pekanbaru.

Widianti dan belasan rekanan sesama wanita anggota Satpol PP Pekanbaru juga sempat terpantau mengamankan beberapa demonstran perempuan yang terlihat mengamuk saat dicekal masuk ke halaman gedung DPRD Riau. Widianti mengaku cukup kerepotan saat mengamankan beberapa demonstran perempuan yang mengamuk tersebut. "Tapi, ini sudah tugas sehingga harus dijalani sebaiknya," katanya.

Gelombang aksi unjuk rasa di 'Kota Bertuah' sempat diwarnai anarkisme ratusan massa. Mereka memaksa masuk gedung DPRD Riau dan memblokade Jalan Sudirman dengan cara membakar ban mobil bekas.

Massa juga sempat merusak pagar gerbang utama gedung wakil rakyat tersebut. Namun, ratusan anggota polisi dan brimob dibantu dengan sejumlah anggota Satpol PP berhasil membujuk massa dengan mendatangkan beberapa anggota DPRD Riau dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Fraksi Partai Golkar.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement