REPUBLIKA.CO.ID, MILAN---Pelatih Inter Milan yang baru, Andrea Stramaccioni, berbicara mengenai kenikmatannya mewujudkan pekerjaan impian, Selasa, setelah direkrut untuk menggantikan Claudio Ranieri yang dipecat.
Stramaccioni (36) melatih tim primavera Inter pada kejuaraan Liga Champions U-19 melawan Ajax Amsterdam di London pada pekan lalu.
Namun ia kemudian menjadi pilihan mengejutkan yang diambil oleh presiden klub, Massimo Moratti, untuk menggantikan Ranieri, meski dirinya tidak memiliki pengalaman melatih tim utama.
Ia bahkan lebih muda daripada beberapa pemain Inter, seperti kapten Inter, Javier Zanetti, yang berusia 38 tahun. "Ini merupakan impian hebat sebab kami datang dari kemenangan di London, yang sekarang terlihat seperti sudah (berlalu) beberapa bulan yang lalu, terhadap apa yang terjadi beberapa jam terakhir," kata Stramaccioni pada perkenalan resminya, Selasa.
"Ini benar-benar panggilan telepon yang tidak terduga, sebuah impian bahwa presiden Moratti telah memperkenalkan saya, dan saya berharap dapat menghormatinya."
"Ini adalah dunia lain. Tim utama berjarak beberapa tahun cahaya dari tim muda."
"Bagi saya merupakan suatu kehormatan untuk melatih juara hebat ini. Untuk berkata bahwa saya takut akan menjadi tidak akurat. Saya hanya memikirkan bekerja keras."
Karier bermain Stramaccioni berakhir dini karena cedera parah yang ia alami ketika bermain di Bologna pada divisi ketiga. Ia kemudian melatih beberapa tim amatir dan tim muda, termasuk AS Roma, sebelum melatih Inter U-17. Tujuh bulan silam, ia pindah ke Inter untuk melatih tim muda di sini.
Meski langkah ini belum pernah terjadi sebelumnya, Stramaccioni berkata bahwa dirinya siap untuk pertandingan pertamanya sebagai pelatih Inter. "Sejak saat ini sampai Minggu, melawan Genoa, kami perlu memperlihatkan hasrat untuk mendapatkan hasil-hasil," ucapnya.
"Saat ini tidak ada keperluan untuk menyiapkan tujuan jangka panjang, kami harus memikirkan hal itu pada pertandingan selanjutnya. Kami tidak akan membuat prediksi-prediksi, kami akan bersiap untuk setiap pertandingan yang akan datang."
"Saya memiliki keyakinan pada para pemain, terhadap klub dan pada diriku sendiriku. Para pemain di tim ini harus menuliskan halaman-halaman penting pada sejarah sepak bola kami."
"Saya harus mendapatkan ide-ide yang telah membawa saya ke titik ini. Tanpa menempatkan titik yang terlalu bagus di atasnya, saya sudah mendapat keyakinan besar."
Ia bahkan mendapat dukungan dari mantan pemain Inter dan penyerang Manchester City, Mario Balotelli, yang berharap sang pelatih baru akan mendapat hasil bagus dan muncul di ruangan konferensi pers untuk memberi salam pada mantan rekan-rekan setimnya.
Ranieri harus membayar atas laju Inter yang hanya meraih satu kemenangan dari sepuluh pertandingan liga - meski mereka meraih sembilan kemenangan dari sepuluh pertandingan sebelumnya - yang membuat Tim Hitam-Biru terpuruk ke peringkat kedelapan di klasemen dan terpaut sepuluh poin dari zona Liga Champions.
Selama perjalanan tersebut, Inter juga tersingkir di Liga Champions dan Piala Italia. Mereka menghadapi pertempuran sulit untuk memastikan diri berkompetisi di Liga Europa musim mendatang.
Moratti masih memberikan dukungan untuk Ranieri pada Senin sore, namun Inter mengumumkan pada malam hari bahwa sang pelatih telah dipecat.