REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Kementerian Pariwisata Brazil pada Selasa mengumumkan lebih dari 1.700 laman internet yang menggunakan tanda lembaganya untuk mempromosikan negara itu sebagai tujuan wisata seks.
Berdasarkan data dari kementerian tersebut, semula pihaknya mengidentifikasi dan mengumumkan ada 2.169 laman internet menyalahgunakan tanda kementeriannya, 82 persen menghubungkan negara terbesar di Amerika Latin itu dengan wisata seks dan prostitusi.
Setelah diberitahu, 1.100 laman internet telah menghapus konten seks, bahkan ada yang menutup situs tersebut. Disamping memberitahunya kepada situs, Kementerian Pariwisata juga menyampaikan semua bukti kejahatan kepada polisi federal yang akan dilanjutkan ke tahap penyelidikan.
Menteri Pariwisata Gastao Viana menekankan bahwa pihaknya akan melanjutkan pekerjaan mengidentifikasi dengan institusi publik lainnya seperti kejaksaan dan polisi. Berdasarkan informasi yang disampaikannya, perlu dilakukan perlawanan yang mengaitkan Brasil dengan wisata seks.
"Wisata yang mengeksploitasi seks adalah kejahatan dan yang bertanggung jawab harus menerima hukumannya," tambah dia.
Dia mengatakan Brazil mampu menerima wisatawan dan menyelenggarakan kegiatan besar. Brasil juga mempunyai kebijakan perlindungan dan pertahanan hak asasi manusia. "Dan itu menjadi catatan bagaimana negara lain melihat kami," tambah dia.
Tahun lalu, Brazil menerima 5,4 juta wisatawan asing.