REPUBLIKA.CO.ID, Cengkareng -- Serangan serangga tomcat meluas hingga Jakarta Barat. Satu orang warga RT 07/14, Duri Kosambi, Kelurahan Cengkareng, Jakarta Barat menjadi korban serangga ini.
Syarifudin (40 tahun) mengaku tomcat membuat dagu dan tangan sebelah kanannya melepuh. Dia menceritakan serangga ini menyerangnya tiga hari yang lalu. Tomcat hinggap di dagu dan tangannya pada malam hari, sekitar pukul 20.00. Syarifudin saat itu sedang bertugas di kantornya. Dia merupakan petugas keamanan di kantor pemasaran apartemen West One City.
Menduga hanya nyamuk biasa, Syarifudin menepuk serangga itu. Namun lima menit setelah itu muncul bintik-bintik berwarna merah di dagunya. Bintik-bintik kecil itu berjejer hingga tiga sentimeter. Karena gatal dia menggaruk bintik-bintik tersebut.
“Selain gatal, terasa panas. Saya usap, tak lama setelah itu pecah dan keluar air” ujarnya pada Republika, Rabu (28/3). Kulit dagu dan tangan kanannya itu melepuh seperti bekas terbakar.
Menurut Syarifudin jenis serangga itu banyak hinggap di lantai dan tembok kantornya. Dia mengatakan setahun yang lalu rekan kerjanya pernah diserang oleh serangga ini pada malam hari. Pada saat itu mereka mengira itu merupakan jenis semut biasa.
Setelah berobat ke puskesmas dia baru mengetahui serangga yang menyerangnya disebut tomcat. Syarifudin menjelaskan bentuk serangga yang menyerangnya. Untuk melunasi rasa penasarannya, rekan kerjanya menangkap delapan ekor serangga ini. “Petugas puskesmas memastikan itu adalah tomcat” ujar Syarifudin.
Dwi Cahyo staf Sudin Pertanian dan Kehutanan Jakarta Barat, menanggapi kejadian yang menimpa Syarifudin. Pihak Sudin Pertanian akan melakukan tindakan lebih lanjut jika memang ditemukan serangga tomcat dalam jumlah banyak. Langkah awal dilakukan melalui penyemprotan pestisida.
Selain itu Sudin Pertanian telah melakukan kerjasama dengan Sudin Kesehatan. Menurut Dwi, kedua instansi akan melakukan sosialisasi penanganan dan pencegahan serangga tomcat. Sosialisasi awal akan dilaksanakan Kamis, (29/3) di RW 08 kelurahan Duri Kosambi.