Kamis 29 Mar 2012 03:30 WIB

Iran Kemungkinan Kembali Gelar Dialog 13 April

fasilitas nuklir Iran
Foto: frontpagemag.com
fasilitas nuklir Iran

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI - Iran memperkirakan akan membuka kembali pembicaraan dengan negara-negara adikuasa 13 April mendatang, untuk mengurangi ketegangan yang meningkat terus akibat program nuklir Iran. Demikian Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi yang dikutip kantor berita IRNA, Rabu (28/3).

"Turki menawarkan menjadi tuan rumah pembicaraan, sementara lokasinya akan ditentukan dalam beberapa hari mendatang," kata Salehi setelah menyambut Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan saat tibanya di Teheran.

Seorang diplomat di Brussel, Belgia, juga mengatakan 13 April tampak tanggal yang cocok. Pertemuan terakhir antara Iran dan perwakilan Amerika Serikat, Rusia, Perancis, Jerman, Britania Raya dan Cina di Istambul, Turki Januari 2011, gagal bahkan pada tahap penyusunan agenda.

Sejak itu Washington dan Uni Eropa mendesak sanksi yang lebih ketat terhadap Iran, yang dituduh menyusun senjata nuklir. Teheran menolak tuduhan ini. Hubungan dengan Uni Eropa memasuki titik rendah ketika Uni Eropa mengumumkan embargo terhadap minyak Iran dan Inggris menutup kedutaannya di Teheran menyusul penjarahan oleh kaum demonstran.

Diperkirakan Catherine Ashton, ketua kebijakan luar negeri Uni Eropa, akan kembali memimpin pembicaraan atas nama kelompok yang disebut P5+1. Kelompok ini terdiri dari lima negara anggota Dewan Keamanan PBB yang mempunyai hak veto plus Jerman.

Awal bulan ini kelompok tersebut mengimbau Iran agar "tanpa syarat memasuki proses dialog serius yang akan membuahkan hasil konkrit."

sumber : ANP/AFP/RNW
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement