Rabu 28 Mar 2012 18:53 WIB

Ada Tiga Perusahaan dari Aliran Rp 97 Miliar Milik Dhana

Rep: Mansyur Faqih/ Red: Hazliansyah
Tersangka kasus korupsi dan pencucian uang, Dhana Widyatmika alias DW (kanan) usai menjalani Pemeriksaan oleh Penyidik Kejaksaan Agung, Jakarta.
Foto: Antara/Reno Esnir
Tersangka kasus korupsi dan pencucian uang, Dhana Widyatmika alias DW (kanan) usai menjalani Pemeriksaan oleh Penyidik Kejaksaan Agung, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaksa Agung, Basrief Arief mengatakan, setidaknya ada tiga perusahaan yang tercatat dari aliran dana sebesar Rp 97 miliar milik tersangka kasus korupsi dan pencucian uang, Dhana Widyatmika.

"Ada beberapa (perusahaan). Masih dalam penyidikan itu, setidaknya ada tiga. Ada juga yang WP," katanya di gedung DPR, Jakarta, Rabu (28/3).

Menurutnya, aliran dana sebesar Rp 97 miliar itu diperoleh dari jumlah total keluar dan masuk di dalam satu rekening di satu bank. Jadi, jelasnya, nilai itu bukan dalam satu transaksi. Pemeriksaan itu pun baru dilakukan terhadap transaksi-transaksi di dalam negeri, belum yang melibatkan aliran dana dari luar negeri. 

Kejaksaan pun akan melakukan penghitungan saldo milik Dhana yang diketahui memiliki 12 rekening yang berada di tujuh bank. Sehingga aliran uang yang diterima Dhana diperkirakan masih jauh lebih besar.

"Ini baru di satu bank. Rekening Dhana kita blokir untuk yang keluar, kalau ada yang masuk kita biarkan itu masuk. Sehingga nanti akan kita hitung berapa total saldo yang ada di rekening itu. Kita sedang kita minta seperti itu,’’ papar dia.

Untuk atasan Dhana, tambah Basrief, baru akan diperiksa Kamis (29/3).

"Kita akan tindak lanjuti sampai di mana kita bisa buktikan. Dalam waktu dekat kita sudah menetapkan tersangka baru terkait masalah ini," cetusnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement