REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, tiba di Teheran pada Rabu (28/3). Agenda uitama kunjungan yakni kebijakan nuklir Iran, Suriah dan hubungan bilateral kedua negara.
Erdogan disambut di Bandara Internasional Mehrabad di Teheran oleh Menteri Luar Negeri Iran, Ali Akbar Salehi. Erdogan juga ditemani delegasi yang mencakup para menteri Turki untuk urusan luar negeri, ekonomi, pembangunan perkotaan dan lingkungan.
Selama dua hari kunjungan resminya, Erdogan dijadwalkan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, Wakil Presiden Mohammad Reza Rahimi, ketua parlemen Ali Larijani dan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei.
Sebelumnya Erdogan mengadakan pembicaraan tentang Iran dengan Presiden AS Barack Obama pada Ahad lalu di Korea Selatan. Pembicaraan ini meningkatkan spekulasi ada pesan dari AS untuk menekan Iran. Namun pejabat di Turki membantahnya dan mengatakan hal itu hanya spekulasi.
Turki berulangkali menyuarakan dukungan terhadap Iran untuk membangun program nuklir damai. “Kegiatan nuklir damai sama sekali tidak boleh ditentang,”kata Erdogan. Menanggapi perundingan Iran dengan kelompok enam negara besar pada 13 April mendatang, Erdogan sejak dulu menawarkan diri menjadi tuan rumah pertemuan. Iran pun telah menyatakan ketertarikannya.