Jumat 30 Mar 2012 01:02 WIB

Masyarakat Turki Gemari Minuman Tradisional Ustmani

Rep: Agung Sasongko/ Red: Dewi Mardiani
Aneka minuman serbat khas Turki yang berasal dari masa Kesultanan Ustmani
Foto: hurriyetdailynews.com
Aneka minuman serbat khas Turki yang berasal dari masa Kesultanan Ustmani

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Masyarakat Turki tidak lagi menjadikan minuman ringan sebagai favorit sajian di kala bersantai bersama keluarga atau sahabat. Mereka kembali beralih ke serbat, minuman tradisional yang begitu populer di masa Kesultanan Ustmani.

Pemilik Restoran Istanbul 123, Hanci Abdullah Lokantasi, mengatakan minuman ringan banyak dikonsumsi segala usia. Padahal minuman itu berbahaya bagi tubuh bila dikonsumsi secara terus menerus. Namun, sekarang ini mereka telah beralih kepada minuman tradisional yang menyehatkan.

"Minuman ini sungguh menyehatkan karena terbuat dari campuran bunga dan buah-buahan seperti mawar, lili, melati, teratai, dan lainnya," kata Abdullah yang menyajikan lebih dari 100 jenis Serbat di restoran miliknya seperti dikutip hurriyetdailynews.com, Kamis (29/3).

Abdullah menjelaskan dimasa Ustmani, ada sekitar 300 jenis sherbet. Jenis serbet Korun merupakan minuman yang paling disukai para Sultan dan masyarakat Turki di masa lalu. Dia mengatakan serbat merupakan salah satu produk yang paling penting baik di dapur istana dan masyarakat di masa lalu.

"Cara membuatnya cukup mudah, bunga dan buah-buahan yang dipetik segar direbus. Zaman dulu memang belum dikenal lemari pendingin sehingga dikonsumsi saat itu juga. Sekarang, kita bisa menyimpannya," kata dia. Abdullah mengatakan minuman ini baik dikonsumsi saat musim dingin atau panas.

Pada bulan Ramadhan, sebagian besar masyarakat Turki telah menyajikannya sebagai menu berbuka.  "Banyak khasiat di dalamnya. Masyarakat Ustmani mengkonsumsinya guna melindungi diri dari berbagai penyakit. Sebabnya, masyarakat Ustmani jarang mengkonsumsi obat-obatan," ungkapnya. "Sebagai contoh saja, campuran bunga murbei hitam, dan stroberi sangat baik untuk masalah amandel dan flu."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement