REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Ratusan mahasiswa dari Front Mahasiswa Sumatera Utara melakukan unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dengan memblokir Jalan Sisingamangaraja di persimpangan Jalan Juanda dan Jalan Halat Medan, Kamis sore.
Akibat penutupan jalan yang dilakukan calon-calon intelektual muda itu, otomatis jalan tersebut tidak bisa dilewati, maka petugas kepolisian terpaksa mengarahkan mobil penumpang, mobil pribadi dan sepeda motor melalui jalan alternatif yang lain.
Jalan Sisingamangaraja Medan yang dijadikan tempat orasi atau aspirasi dari mahasiswa itu, hanya berjarak 100 meter dari lokasi Makam Pahlawan "Bukit Barisan". Para pengunjukrasa itu berdiri di tengah-tengah badan jalan protokol tersebut dan membawa bendera masing-masing perguruan tinggi.
Bahkan, selain mahasiswa itu berorasi menolak rencana kenaikan BBM itu, mereka juga berdoa bersama, menyanyikan lagu-lagu perjuangan, serta melakukan pembakaran beberapa buah ban bekas. Aksi demo yang dilakukan mahasiswa itu berlangsung selama lebih kurang tiga jam, sehingga membuat terjadi kemacetan dimana-mana, akibat ditutupnya Jalan Sisingamangaraja Medan persisnya di persimpangan Jalan Juanda dan Jalan Halat Medan.
Belasan anggota Satlantas Polresta Medan juga terpaksa turun tangan mengatur Jalan yang macat, yakni di depan Masjid Raya, Istana Maimun, Jalan Brigjen Katamso, Jalan Amaliun, Jalan Utama dan beberap jalan lainnya di kota Medan berpenduduk lebih kurang 2,3 juta jiwa itu.
Sementara, Pimpinan Aksi Front Mahasiswa Sumatera Utara (FROM-SU) Dony dalam orasinya menyebutkan, pemerintah daerah harus menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan Tarif Dasar Listrik (TDL).
Selain itu, katanya, juga menolak kenaikan harga kebutuhan bahan pokok, berikan kesehatan gratis kepada rakyat, dan berikan upah layak nasional.
"Naiknya harga BBM dan TDL akan semakin menambah deretan panjang persoalan kemiskinan di Indonesia dan tak akan terselesaikan, serta berimbas pada kenaikan biaya pendidikan," kata mahasiswa Universitas Sumatera Utara itu. Selesai menyampaikan aspirasi, para mahasiswa itu membubarkan diri dan kembali ke kampus masing-masing.
Sebelumnya, mahasiswa itu unjuk rasa di kampus masing-masing dan kemudian berkumpul di depan Makam Pahlawan Bukit Barisan Jalan Sisingamangaraja Medan. Front Mahasiswa Sumatera Utara itu terdiri dari, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) FISIP USU, Gema Prodem, Barmas UMSU, HMI Sastra UISU,KAM Unimed, STT Harapan, GEMAPALA dan SMI Cabang Medan.