REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menkopolhukam, Djoko Suyanto angkat biacara menyusul insiden berdarah di daerah Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (29/3) malam. ‘Itu (penembakan mahasiswa-red) tidak benar dan menyesatkan,” tegasnya dalam jumpa pers yang digelar dikantornya, Jumat (30/3) dini hari.
Meski diakui Joko, dalam insiden berdarah di Jl Diponegoro tersebut, pihaknya mendapat laporan bahwa ada tujuh korban yang kini dirawat di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD ) RSCM Jakarta. Mereka yang menjadi korban yakni salah seorang satpam dari YAI, lima mahasiswa , dan Kapolsek Senen.
Tak hanya itu, dalam demo di Salemba itu, pos polisi yang justru dibangun oleh pihak kampus ternyata menjadi sasaran pembakaran oleh massa demonstran. Termasuk kendaraan bermotor berupa sebuah mobil dan sepeda motor.
Menurutnya, isu penembakan yang diedarkan melalui pesan singkat dan social media itu sengaja disebarluaskan oleh orang yang tak bertanggung jawab. Orang dimaksud menginginkan ketidaknyamanan serta keamaman yang selama ini terjada dengan baik.”Sekali lagi itu berita menyesatkan,” katanya lagi.