REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST - Sudah jatuh tertimpa tangga! Itu lah yang dialami Presiden Hongaria Pal Schmitt, yang dilucuti gelar doktornya pada Kamis (29/3) setelah beredar perdebatan tentang plagiat selama berbulan-bulan.
Banyak pengeritiknya mengatakan kasus itu merusak integritas pemerintah dan menuntut Schmitt untuk mundur. Jabatannya presiden lebih bersifat seremonial tapi Schmitt memiliki peran penting dalam mendorong agenda sekutunya dari kubu konservatif, Perdana Menteri Viktor Orban, sehubungan dengan masalah pajak dan dana pensiun sebesar 14 miliar dolar AS.
Keputusan oleh Semmelweis University di Budapest untuk mencabut gelar doktor Schmitt juga menjadi aib bagi Orban, yang menyebut Schmitt sebagai calon paling cocok untuk jabatan presiden.
Schmitt (69), mantan atlet anggar peraih dua medali emas di Olimpiade, telah membantah bahwa ia melakukan pelanggaran sejak portal berita hvg.hu menyiarkan dugaan plagiat pada Januari. Schmitt diduga telah menyalin banyak bagian tesisnya pada 1992 dari beberapa penulis lain tanpa menyebutkan rujukan atau kutipan yang memadai.
Setelah melakukan penyelidikan sendiri mengenai tuduhan itu, Semmelweis University melucuti gelar doktor Schmitt, demikian laporan Reuters . Tesis Schmitt, kata universitas tersebut, tak memenuhi standard etika dan ilmiah, kata kantor berita nasional Hongaria, MTI.