REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Untung S Rajab menyatakan dua orang pria berinisial D dan ES yang ditembak di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, diduga terkait jaringan teroris.
"Betul, kami menembak mati dua orang terduga teroris dan menangkap dua orang lainnya," kata Untung di depan Gedung DPR/MPR/DPD RI, Jumat malam (30/3).
Untung mengatakan dua orang lainnya masih menjalani pemeriksaan intensif terkait motif dan asal jaringan terorisnya.
Jenderal polisi bintang dua itu, menyebutkan penyidik menduga para tersangka merupakan jaringan teroris, karena ditemukan buku jihad dengan cara merampok di lokasi penggerebekan.
Selain terkait teroris, penyidik juga menduga para tersangka terlibat penganiayaan dua anggota Polsek Setu, Bekasi, Jawa Barat, Brigadir Jaka dan Brigadir Erry Sasongko, karena kepergok saat akan merampok.
Sindikat perampok itu, menganiaya dua anggota Polsek Setu, yang memergoki pelaku akan beraksi di Kampung Jati RT 03/03, Tambun, Bekasi, Ahad (26/3) dini hari.
Kedua korban mengalami luka serius, usai dikeroyok pria tidak dikenal tersebut, bahkan pelaku sempat melepaskan tembakan ke arah korban, namun meleset.
Berdasarkan informasi, petugas menembak mati dua orang pelaku berinisia D dan ES, karena melakukan perlawanan, serta terlibat baku tembak saat digerebek di kawasan Pondok Aren, Jumat (29/3) dini hari.
Petugas juga menyita satu pistol jenis revolver, parang,
bubuk alumunium bahan pembuatan bom, buku catatan cara merampok bank, buku berjudul Kesaksian Para Praktisi Ilmu Metafisik dan Buku Ensikolpedia Praktis Muslimah, serta satu kotak barang milik penghuni kontrakan.