Sabtu 31 Mar 2012 19:57 WIB

Demokrat Pertanyakan Tugas Menkominfo Soal Sosialisasi BBM

Rep: Amri Amrullah/ Red: Heri Ruslan
Menkominfo Tifatul Sembiring
Foto: Republika
Menkominfo Tifatul Sembiring

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Politisi Partai Demokrat mempertanyakan posisi ketiga Menteri dari PKS di pemerintahan, setelah PKS tidak satu suara di Paripurna. Menurut Politisi Partai Demokrat, Ramadhan Pohan ketiga Menteri dari PKS seharusnya sadar dengan kondisi mereka saat ini.

"Saya yakin mereka akan semakin canggung di pemerintahan dengan pilihan partainya di Paripurna tadi malam," ujar Ramadhan, Sabtu (31/3), dalam diskusi "Menyikapi Hasil Paripurna APBN-P 2012" di Cikini, Jakarta.

Ramadhan juga menjelaskan Demokrat tidak bisa seenaknya mendepak PKS begitu saja dari koalisi. Karena posisi PKS dan Demokrat sejajar. Karena itu butuh kedewasaan dari PKS untuk menyadari posisinya sekarang.

Hal senada disampaikan Anggota DPR RI dari partai Demokrat, Andi Nurpati. Menurut Andi bagaimana ketiga menteri dari PKS dapat menjalankan kebijakan pemerintahan yang selalu ditolak partainya. Terlebih Andi mempertanyakan tugas Menkominfo yang seharusnya menginformasikan kebijakan kenaikan BBM ini lebih pro rakyat.

Kebijakan tidak populer ini seharusnya dapat diinformasikan Menkominfo secara baik kepada masyarakat. Karena itu, ia justru pertanyakan tugas Menkominfo yang tidak menjalankan tugas tersebut.

Menkominfo harus bisa menginformasikan bagaimana argumentatif pemerintah menaikkan BBM. Dan mengadakan program pro rakyat lain seperti BLSM selama 9 bulan, bantuan pendidikan, beasiswa, infrastruktur dan kompensasi kendaraan umum.

Karena itu, Andi mengusulkan menteri dari PKS sebaiknya segera menyadari posisi mereka atau diganti. "Sebaiknya menkominfo diganti karena tidak bekerja baik dengan tugasnya sebagai corong pemerintah," ujar Andi. Dan ini juga akan menjadi pertimbangan dua menteri lain dari PKS, mensos dan menteri pertanian.

Sedangkan Ketua Pusat Bidang Kebijakan Strategis Demokrat Ulil Abshar Abdalla menganggap ada baiknya tiga Menteri dari PKS sadar diri dan mengundurkan diri sebelum diganti. "Ini akan menunjukkan sikap yang lebih gentlemen dari pada nanti akhirnya harus ditendang dari pemerintahan," ujar Ulil.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement