Sabtu 31 Mar 2012 21:42 WIB

Walikota Medan Prihatin Aksi Protes BBM

Aparat kepolisian saat menjaga unjukrasa menolak kenaikan harga BBM yang digelar mahasiswa dan masyarakat.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Aparat kepolisian saat menjaga unjukrasa menolak kenaikan harga BBM yang digelar mahasiswa dan masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN - Walikota Medan, Rahudman Harahap, mengaku prihatin dengan aksi protes terhadap rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang cenderung berlangsung anarkistis dan merusak fasilitas umum.

"Silakan berdemonstrasi, tetapi jangan anarkistis!" serunya saat berdialog dengan jamaah masjid dalam kegiatan Safari Subuh, Sabtu (31/3). 

Menurut dia, aksi yang dilakukan elemen masyarakat dan mahasiswa cenderung anarkistis. Padahal, penyampaian aspirasi seharusnya dapat dilakukan dengan baik dan santun tanpa melakukan perusakan terhadap fasilitas umum.

Untuk itu, Walikota mengajak masyarakat agar dapat bersama-sama menjaga suasana aman dan kondusif. Soalnya, suasana aman dan kondusif tidak mungkin terwujud jika hanya diserahkan kepada pemerintah atau aparat kepolisian, tetapi butuh keterlibatan semua pihak.

"Hal itu dapat dilakukan dalam bentuk terus menjalin kebersamaan dan menjaga kekompakan serta tidak melakukan tindakan yang mengacau," katanya.

Menurut Rahudman, kebersamaan dan kekompakan itu dapat tercipta apabila antara pemerintah dengan masyarakat sudah tidak ada jarak lagi. Sedangkan cara untuk mendapatkan kebersamaan dan kekompakan itu, yakni dengan terus menjalin tali silaturahim dengan masyarakat.

Dalam rangka membangun kebersamaan itu, kata dia, pihaknya melakukan kegiatan Safari Subuh mau pun Safari Maghrib dengan mengunjungi masjid-masjid yang ada di kota ini. "Jika hanya melaksanakan Safari Jumat saja, saya yakin tidak semua masjid bisa dikunjungi. Untuk itulah saya menambahnya dengan melaksanakan Safari Subuh mau pun Safari Magrib," katanya.

Sebelumnya, sejumlah aksi protes menolak rencana kenaikan harga BBM terjadi di Kota Medan. Aksi tersebut sempat diwarnai kericuhan. Bahkan, pada Jumat (30/3), satu pos polisi di Medan Baru tepatnya di persimpangan Jalan Sudirman-S Parman, dibakar pengunjukrasa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement