REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng mengaku prihatin dengan dualisme kompetisi sepak bola di negeri ini. Karena itu, waktu tambahan yang diberikan badan organisasi sepakbola dunia FIFA hingga 15 Juni harus dimanfaatkan secara baik oleh pengurus PSSI.
“Waktu tambahan sebaiknya digunakan untuk selesaikan persoalan dualisme kompetisi,” kata Andi di Jakarta, Sabtu (31/3) malam.
Menurut Andi, PSSI dan KPSI hendaknya berdamai agar kompetisi sepakbola Liga Prima Indonesia (LPI) dan Liga Super Indonesia (LSI) bisa bersatu. Karena itu, saran dia, tenggat waktu dua bulan lebih ini sebaiknya dijadikan momentum bagi PSSI agar mau mediasi dengan pihak beperkara.
“Semua pihak harus mengedepankan kepentingan sepak bola nasional. Semoga bisa selesai dengan baik,” harap Andi.
Permintaan PSSI agar tenggat rekonsiliasi ditunda hingga akhir musim kempetisi dikabulkan oleh FIFA. Badan sepakbola dunia yang bermarkas di Zurich, Swiss, itu akhirnya member batas 15 Juni mendatang bagi PSSI untuk merampungkan rekonsiliasi dengan LSI.