REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY —- Mantan Presiden Meksiko, Miguel de la Madrid, wafat dalam usia 77 tahun, Ahad (1/4). Pengumuman pemimpin Meksiko di masa krisis dan bencana alam pada 1982-1988 itu disampaikan Presiden Felipe Calderon. Pernyataan itu dilansir Associated Press, Senin (2/4).
Dalam pengumuman kematian de la Madrid, Calderon menyebutnya sebagai pemimpin yang sangat berkomitmen terhadap negaranya. Ia adalah presiden pertama yang membawa Meksiko ke perdagangan bebas dalam World Trade Organization (WTO). Dia jugalah yang memprivatisasi ratusan bisnis yang dijalankan oleh pemerintah.
Berkat tindakannya itu, ia mencatatkan sejarah dalam transformasi perekonomian Meksiko. Dia menjual 750 dari 1.155 perusahaan pemerintah dan membantu Meksiko membangun kekuatan industri global, meski pun negara ini tetap tergantung dengan keberadaan Amerika Serikat.
De la Madrid lahir pada 12 Desember 1934 dari satu keluarga biasa di bagian barat Kota Kolima. Dia lulus dari bidang hukum di National Autonomous University dan menjadi politikus. Dia pun meraih gelar masternya di bidang administrasi publik di Harvard University, Amerika Serikat (AS). Sejak itu, beliau masuk di badan pemerintahan bidang keuangan sebelum bergabung di kabinet Presiden Jose Lopez Portillo sebagai menteri perencanaan program pada 1979.
Penyebab wafatnya de la Madrid belum diumumkan, tapi mantan presiden ini sebelumnya dirawat di Mexico City, karena masalah saluran pernapasan sejak 17 Desember 2011. Beliau meninggalkan seorang istri, Paloma Cordero, lima anak, yang salah satunya, enrique, menjadi anggota Kongres Meksiko dan direktur bank pemerintah, Financiera Rural.