REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL — Negara Arab dan Barat berjanji akan memberikan 100 juta dolar AS memberi peralatan komunikasi dan menggaji pihak oposisi Suriah, Ahad (1/4). Negara-negara yang dipimpin oleh Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab membuat penawaran pada Ahad di sebuah konferensi Istanbul yang dinamai “Sahabat Suriah”. Konferensi dihadiri sekitar 83 negara-negara Barat dan Arab.
Konferensi mengakui pihak oposisi Dewan Nasional Suriah (SNC). Sementara SNC, mengatakan pemberontak akan dibayar untuk melawan pemerintah Presiden Bashar al-Assad. Pembiayaan berupa uang juga akan diberikan kepada tentara yang terluka dan membelot.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, mengatakan saat konferensi, pasokan peralatan komunikasi akan membantu aktivis untuk mengatur dan menghindari serangan pemerintah Suriah.
Pemerintah AS juga akan memberi bantuan langsung dalam bidang komunikasi kepada kubu oposisi. “Pemahaman saya, oposisi meningkatkan intensitasnya, bukan berkurang. Mereka tidak hanya menjadi lebih terfokus dan terorganisasi namun juga meluas dan lebih banyak,”katanya.
Clinton juga menegaskan agar mitra internasional mendukung rencana tersebut. “Tidak ada waktu lebih untuk alasan atau keterlambatan. Ini adalah momen kebenaran,” kata Clinton.