REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -— Rencana Korea Utara (Korut) untuk meluncurkan roket diperkirakan akan mendominasi pembahasan dalam pertemuan puncak tahunan negara-negara Asia Tenggara, pekan ini. Sementara masalah kekisruhan pemilu di Myanmar, kini malah sudah mereda.
Tahun ini Kamboja menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi pemimpin perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mulai Selasa (3/4) besok. Dalam KTT ini diramalkan akan didominasi pembahasan mengenai rencana peluncuran roket oleh Korut. Meski Korut bukan merupakan anggota KTT ASEAN, namun Sekjen ASEAN, Surin Pitsuwan, memperkirakan beberapa pemimpin negara-negara akan menyuarakan rencana Pyongyang ini.
"Saya rasa kekhawatiran muncul karena peluncuran roket ini dapat menimbulkan implikasi negatif dan ketidakstabilan di mana saja, baik Asia maupun dunia," ujar Surin Pitsuwan seperti dilansir The Associated Press, Senin (2/4).
Masalah lainnya yang bakal dibahas dalam KTT ASEAN Masalah lonflik teritorial di Cina yang kaya sumber alam di Laut Selatan hampir pasti akan menjadi pembahasan para pemimpin di KTT ASEAN. Beberapa negara seperti Cina, Taiwan, dan anggota ASEAN seperti Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei mempersoalkan klaim atas Laut Cina Selatan. Filipina dan Vietnam khususnya telah bertentangan dengan Beijing atas wilayah tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Sementara agenda utama KTT adalah untuk memastikan kawasan Asia Tenggara dikembangkan menjadi konsep Uni Eropa dalam tiga tahun ini. Nantinya, konsep itu memberlakukan pasar tunggal berbasis produksi, namun belum sampai pada pembahasan mata uang bersama. Langkah ini dilakukan melihat banyak munculnya pusat kekuatan Asia seperti Cina dan India.