Senin 02 Apr 2012 16:58 WIB

OKI Kembangkan Jaringan Pendidikan dan Penelitian Antarnegara Islam

Rep: agung sasongko/ Red: Taufik Rachman

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO--Kemampuan dan bakat pemuda muslim di seluruh dunia belum ditopang sistem jaringan pendidikan dan penelitian yang terintegrasi. Padahal, dengan adanya integrasi itu diharapkan dapat menopang kemajuan dalam dunia Islam.

Memandang hal ini, Organisasi Konferensi Islam (OKI) segera menyepakati pembentukan jaringan pendidikan dan penelitian antar negara Islam dalam konferensi Internasional Telekomunikasi. Sebelumnya, kesepakatan pendahuluan telah ditandatangani oleh Mesir, Iran, Kazakstan, Malaysia, Maroko, Nigeria, Pakistan, Senegal, Sudan dan Turki pada pertemuan Kordinasi Riset dan Pendidikan Nasional di Rabat, Maroko, 19-20 Maret silam.

"Dengan pembentukan jaringan ini, harapannya kian mudah menerjemahkan inisiatif guna mengembangkan ilmu dan pengetahuan di dunia Islam," ungkap Dekan Universitas Islam Internasional Malaysia, Hassanudden Abd Aziz seperti dikutip onislam.net, Senin (2/4).

Menurut Aziz, nantinya jariangan ini akan menjalani beragam proyek seperti teknologi, pusat pendidikan, universitas online dan akademi virtual. Para ahli mengatakan penerapan proyek-proyek ini akan mengubah dunia Islam menjadi pusat teknologi besar.

"Energi di wilayah ini membuktikan transformasi dunia Islam menjadi pusat teknologi besar dan kekuatan unggulan dalam industri Teknologi Informasi dan Komputer secara global," kata Hamadoun Touré, Sekretaris Jenderal Uni Telekomunikasi Internasional. "Saya optimistis dalam 10 tahun mendatang, sektor TIK akan membawa dunia Islam menjadi kawasan utama pencetak bakat muda dalam bidang TIK," kata dia.

Mohammed Kuchari, profesor mikrobiologi, Universitas King Abdulaziz di Jeddah, Arab Saudi, menilai inisiatif ini, jika benar diterapkan, akan memberikan manfaat berupa akses luas masyarakat dunia Islam terhadap pendidikan tinggi," katanya. "Jaringan ini juga memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan transfer teknologi di seluruh dunia Islam," tambahnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement