REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--- Bank BCA berencana menambah lagi jaringan Automated Teller Machine (ATM) hingga 3.000 unit tahun ini. Jumlah ATM tersebut akan menambah 8.500 unit ATM BCA yang saat ini telah ada.
Belanja modal (capital expenditure/ Capex) Bank BCA tahun ini mencapai Rp 800 miliar. Menurut Presiden Direktur Bank BCA, Jahja Setiaatmaja, belanja modal tersebut akan dialokasikan untuk kantor cabang, ATM, dan pengembangan jaringan lainnya. “Kami akan diversifikasi ATM dari cast deposit machine, non tunai, sampai yang bisa recycle, “ ungkapnya, Senin (2/4).
Belanja modal tersebut dipastikan Jahja tidak akan dibebankan pada biaya bunga. “Nanti dibebankan ke biaya overhead dalam bentuk penyusutan, “ ujarnya. Karena itu, belanja modal tersebut tidak akan membebani nasabah.
Dengan tambahan jaringan tersebut, Bank BCA menarget pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai 12-15 persen tahun ini. Pada akhir Desember 2011, Bank BCA mencatat pertumbuhan DPK 16,5 persen (year on year/yoy( menjadi 323,4 triliun. Dari jumlah itu, tabungan tumbuh 18,9 persen menjadi 173 triliun, sementara giro meningkat 18,8 persen menjadi Rp 76 truliun. Untuk saldo deposito meningkat 9,5 persen menjadi Rp 74,4 triliun.
Selama 2011, Bank BCA membukukan total pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya meningkat 18,6 persen menjadi Rp 24,1 triliun di tahun 2011 dari Rp 20,3 triliun pada 2010, sedangkan pada periode yang sama laba bersih meningkat 27,6 persen menjadi Rp 10,8 triliun. Sementara portofolio kredit BCA mencapai Rp 202,3 triliun, naik 31,4 persen dari Rp 153,9 triliun pada 2010.