REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktik pencucian uang yang dilakukan tersangka kepemilikan rekening gendut Dhana Widyatmika (DW), diduga dialirkan ke perusahaan PT Mitra Modern Mobilindo. Direktur Penyidikan (Dirdik) pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, Arnold Angkouw, di Jakarta, Senin (2/4) malam, membenarkan Mobilindo merupakan tempat usaha dari DW.

"Tapi kita masih melihat memang ada beberapa dari pengurusnya juga ada aliran dana ke situ (Mobilindo)," katanya. Ia menambahkan masih ada aliran lain yang diduga dari praktik pencucian uang DW. "Kita masih urai satu per satu, tolong beri kesempatan dulu penyidik," katanya.

Di bagian lain, ia menyebutkan pihaknya masih mempertimbangkan kemungkinan dari pihak penampung pencucian uang turut ditetapkan sebagai tersangka. "Nanti kita lihatlah, ini kan masih proses," katanya.

Sementara itu, penyidik pada Jampidsus, Senin memeriksa saksi dari perusahaan yang menjadi wajib pajak yang ditangani DW saat masih menjadi pegawai Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, membenarkan adanya pemeriksaan satu saksi yang merupakan wajib pajak yakni dari PT KTU. "DW juga diperiksa," katanya.

Sebelumnya, Kejagung melansir aset DW untuk sementara mencapai Rp18,4 miliar. Aset tersebut berupa uang tunai Rp11 miliar dan uang dolar AS senilai 270 juta, Dinar Irak sekitar 7 juta, mata uang Arab Saudi 1,3 juta Real. Kemudian aset yang telah disita berupa emas seberat 1,1 kilogram kalau dinilai uang sekitar Rp 465 juta. Kendaraan bermotor sedan chrysler dan 17 unit truk dengan total nilai perhitungan Rp1,6 miliar.

Kemudian investasi pihak ke tiga berupa tanah seharga Rp4,5 miliar dan jam Rolex diperkirakan harganya Rp103 juta.

Ikuti Whatsapp Channel Republika