REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Sihabudin, menyesalkan tindakan Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham), Denny Indrayana, yang menampar seorang petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Pekanbaru, Riau, Senin (2/4) dini hari. enurut Sihabudin, selama ini, tidak ada pejabat tinggi Kemenkumham yang melakukan kekerasan fisik terhadap para petugas Lapas.
Sihabudin pun membandingkan antara Denny Indrayana dengan mantan Menteri Kehakiman almarhum Ismail Saleh. Ismail yang dinilai paling disegani dikalangan pegawai, tidak pernah melakukan tindakan kekerasan. Ismail Saleh adalah mantan Menteri Kehakiman pada 1984-1993 yang berasal dari kalangan militer dengan pangkat terakhirnya adalah Letnan Jenderal.
"Dulu itu ya, yang paling disegani dan ditakuti adalah almarhum mantan Menteri Kehakiman Ismail Saleh. Tapi beliau gak pernah berbuat itu (penamparan) saat sidak atau mengunjungi Lapas. Paling keras dia itu cuma membentak kalau ada petugas yang salah," kata Sihabudin yang ditemui di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Selasa (3/4).
Atas tindakan Denny tersebut, lanjutnya, puluhan ribu pegawai Direktorat Jenderal Pemasyarakatan mengeluh. Mereka merasa tidak dihargai sebagai seorang petugas lapas.
Inspeksi mendadak yang dilakukan Wamenkum HAM Denny Indrayana dan petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) di LP Kelas II A II Pekanbaru, Riau, Senin (2/4) dini hari menyisakan cerita tersendiri. Dalam aksinya, Denny dituding sempat menampar petugas lapas. Hal tersebut lantaran para petugas itu tidak segera membukakan pintu untuk Denny.