Selasa 03 Apr 2012 16:01 WIB

Ehud Barak-Netanyahu Beda Sikap Soal Penggusuran Pemukim Yahudi

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
PM Israel, Benyamin Netanyahu (kiri) dan Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak (kanan)
Foto: Reuters
PM Israel, Benyamin Netanyahu (kiri) dan Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, HEBRON - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak penggusuran terhadap pemukim Yahudi tinggal di sebuah gedung di Tepi Barat yang direncanakan pada Selasa (3/4). Langkah itu sempat menyulut kembali ketegangan dengan Palestina. Namun ia harus menelan ludah setelah Menteri Pertahanannya, Ehud Barat justru mengambil langkah sebaliknya.

Sekitar 20 pemukim pindah ke gedung Hebron, Kamis pekan lalu di malam hari. Mereka berusaha memperluas area perumahan 500 keluarga di jantung kota yang mayoritas dihuni oleh warga Palestina. Rakyat Palestina menganggap Israel sebagai penjarah.

Para pemukim mengatakan mereka membeli bangunan dua lantai dari pemilik Palestina tersebut. Namun, pernyataan itu dibantah oleh polisi Palestina. Akhirnya demi menjaga ketenangan, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak memerintahkan para pemukim keluar pada 3 pm (1200 GMT) hari Selasa (3/4).

"Perdana menteri telah meminta Menteri Pertahanan untuk memberikan waktu kepada pemukim tetap berada di bangunan tersebut memungkinkan mereka melakukan banding dalam proses hukum," kata seorang pejabat Israel.