Selasa 03 Apr 2012 16:03 WIB

Al Wasl Minta Maaf ke Maradona

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Hafidz Muftisany
Maradona saat melatih klub Uni Emirat Arab, Al Wasl
Foto: AP Photo/Hassan Ammar
Maradona saat melatih klub Uni Emirat Arab, Al Wasl

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI — Klub sepakbola Al Wasl, Uni Emirat Arab telah meminta maaf atas tindakan Diego Maradona (51 tahun) setelah berseteru dengan para fans yang ditudingnya melecehkan pasangannya. Maradona meninggalkan garis lapangan setelah melihat pertengkaran di area VIP, sebelum dia harus ditahan oleh beberapa polisi dalam pertandingan yang ditayangkan langsung oleh televisi UEA pada akhir pekan lalu.

Atas tindakannya, Maradona kemudian diberi label oleh para pendukung Al Wasl sebagai seorang ‘pengecut’. Manajemen A Wasl menjelaskan, tindakan Maradona sebagai ‘Apa yang orang-orang terhormat akan lakukan’ setelah mantan kapten timnas Argentina tersebut berupaya ingin melindungi kekasihnya. Hal itu terjadi saat tim yang diasuh Maradona dikalahkan Al Shabab 0-2 dalam pertandingan liga terakhir di Stadion Al Mamzar.

“Manajemen Al Wasl mengecam pelecehan yang diderita oleh keluarga dan para tamu dari Diego Armando Maradona,” kata sebuah pernyataan di situs klub. “Beberapa penggemar yang tidak bertanggung jawab secara verbal melecehkan istri Maradona dan tamu istrinya selama pertandingan,” sebagaimana dilansir gulfnews, Selasa (3/4).

Dalam laporan yang sama, Kepala Eksekutif Al Wasl Abdullah Al-Bishr, juga mendukung tindakan Maradona itu  dapat ‘dimengerti’. “Al Wasl  menemukan perilaku Maradona dimengerti, ketika dia pergi berdiri untuk melindungi istri dan tamu. Tapi, itu adalah apa yang orang terhormat akan lakukan,” imbuh Abdullah.

Pihaknya menawarkan permintaan maaf yang tulus kepada Maradona dengan kejadian itu atas nama beberapa orang yang tersinggung dengan budaya Uni Emirat Arab. “Ini adalah sebuah masyarakat, yang pada hakikatnya, tidak menghina perempuan dengan mengutuk dan melecehkan, namun dibesarkan untukmemperlakukan mereka dengan hormat," sesal Abdullah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement