REPUBLIKA.CO.ID, Banten - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak Provinsi Banten mengimbau warga mewaspadai potensi banjir dan longsor menyusul peningkatan curah hujan selama beberapa hari terakhir ini.
"Kami meminta masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai waspada banjir. Imbauan peringatan kewaspadaan itu guna mencegah korban jiwa," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Muklis di Rangkasbitung, Selasa.
Ia mengatakan, berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banten, selama sepekan ke depan curah hujan meningkat di wilayah Kabupaten Lebak.
Intensitas curah hujan cukup deras terjadi pada sore sampai malam hari dan bisa menimbulkan banjir. Sebab peluang hujan bisa berlangsung antara 2,5 jam sampai 3,5 jam.
Karena itu, kata dia, curah hujan dengan kapasitas deras disertai angin kencang sangat berpotensi bencana alam, seperti banjir dan longsor.
"Kami minta warga mengungsi ke tempat lain jika hujan terus menerus khususnya yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir," kata Muklis.
Ia menyebutkan, jumlah desa di Kabupaten Lebak yang masuk kategori rawan banjir tahunan dan longsor tercatat 42 desa di Kecamatan Wanasalam, Banjarsari, Rangkasbitung, Warunggunung, Cileles, Cibadak, Leuwidamar, Bayah, Cikulur, Cimarga, Kalanganyar, Sobang, Cibeber, Cilograng dan Sajira.
"Kami berharap masyarakat selalu siaga saat hujan turun agar tidak menjadi korban banjir," ujarnya.