REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasca pertemuan di Cikeas, Bogor pada Selasa (3/4) malam, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga ketua Setgab akan memberikan pernyataan. “Nanti statement akan disampaikan secara resmi,” kata juru bicara kepresidenan, Julian Aldrin Pasha saat ditemui di kantor presiden, Rabu (4/4).
Belum diketahui waktu pasti pernyataan itu akan diberikan. Tetapi Julian mengatakan, selain perihal koalisi, akan ada hubungannya mengenai ada atau tidaknya perubahan dalam susunan menteri di kabinet Indonesia Bersatu II.
“Bagaimana pun, untuk mengangkat dan memberhentikan para menteri sepenuhnya ada di presiden. Jadi saya kira kita mengetahui bapak presiden yang nanti akan memutuskan apakah nanti ada perombakan kabinet atau tidak,” katanya.
Seperti diketahui, dalam petemuan Setgab di kediaman SBY, hanya PKS yang tidak dilibatkan. Bahkan, Sekretaris Setgab, Syarif Hasan menegaskan keanggotaan partai koalisi hanya tinggal lima partai. Yakni Partai Demokrat, Partai Golkar, PPP, PAN, dan PKB. Hasil rapat Setgab membahas tentang kontrak koalisi baru yang disepakati bersama pada pertengahan tahun lalu tetapi kembali dilanggar oleh PKS.
Dalam kontrak tersebut disebutkan, kebjakan pemerintah yang strategsi wajib didukung dan dilaksanakan oleh anggota koalisi setgab. Selain itu, dipaparkan juga dalam kontrak tersebut kalau ternyata anggota koalisi setgab bersebrangan maka anggota koalisi tersebut harus mengundurkan diri dan keterlibatan dalam koalisi akan berakhir.