REPUBLIKA.CO.ID, PALESTINA---Kepala Asosiasi Tawanan Palestina, Qadurah Faris, mengungkap bahwa pasukan penjajah Israel sejak tahun 1967 sampai saat ini telah menahan hampir 800 ribu warga Palestina, yang dilatari perlawanan mereka terhadap penjajah Israel untuk meraih kebebasan dan kemerdekaan.
Selama dekade lalu sampai saat ini, penjajah Israel melakukan beragam kejahatan terhadap para pejuang kemerdekaan, dimana kesepakatan damai tidak bisa dicapai tanpa membebaskan mereka.
Pernyataan ini diungkap Faris di kantor PBB di Jenewa, Rabu (4/4) dalam konferensi PBB seputar persoalan Palestina dengan tema, “Persoalan Tawanan Politik Palestina di Penjara dan Pusat Penahanan Israel...Dalam Tinjauan Politik dan Hukum.”
Menurut Faris, selama penahanan, penjajah Israel melakukan penyiksaan dan sanksi kolektif, pembunuhan dan penangkapan anak-anak, penangkapan administratif, melarang penyelenggaraan pendidikan, tidak memberikan makanan layak, tidak memberikan layanan medis yang layak, serta tempat penahanan yang tidak layak dihuni manusia, yang sampai saat ini masih berlangsung.