REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Angin puting beliung kembali menghantam wilayah Kabupaten Sleman. Setidaknya, angin kencang yang terjadi Kamis siang itu telah mengamuk di tiga wilayah kecamatan, Mlati, Seyegan dan Tempel.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Urip Bahagia mengatakan kantornya masih mendata kerusakan yang terjadi.
Disebutkannya, kerusakan tejadi di Dusun Jodag, Jonggrangan, Tegalcabakan Desa Sumberadi Kecamatan Mlati. Selain itu, juga di Desa Margorejo Kecamatan Tempel. Lainnya di Dusun Watukarung, Kasuran, Banyuurip, Daplokan, Kecamatan Seyegan.
Data sementara, katanya, sekurangnya ada 15 rumah rusak akibat puting beliung tersebut. ''Kami masih mengidentifikasi laporan adanya korban jiwa yang terluka di Dusun Daplokan. Namun saat ini, korban telah dibawa ke RS Morangan untuk mendapatkan perawatan medis," ujarnya.
Kepala Desa Sumberadi Hadi Sunyoto mengatakan puting beliung terjadi sekitar pukul 14.00, bersamaan dengan turunnya hujan deras. Di desanya, angin menumbangkan puluhan pohon. Dilaporkannya juga ada dua SD yang tertimpa pohon tumbang. Sekolah itu adalah SD Bendilan dan SD Jumeneng. Pohon tumbang juga merusak lima rumah warga. ''Atap yang hancur membuat rumah-rumah tersebut untuk sementara tidak bisa ditinggali,'' kata dia.
Hadi menjelaskan seorang warga yang sedang berteduh sempat terkena patahan pohon, dan terluka dan telah mendapat perawatan medis di RS Morangan. Hadi belum bisa memberikan rinci kerusakan yang terjadi dan jumlah kerugiannya. Saat ini, kata dia, Pemdes masih berkoordinasi dengan para dukuh untuk melakukan pendataan secepatanya.