REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Polisi Prancis Rabu Pagi menangkap 10 orang yang dicurigai sebagai anggota kelompok Islam Radikal. Sedikitnya penyergapan dan penangkapan orang yang diduga anggota Islam Radikal di Perancis, sudah dilakukan sebanyak dua kali dalam satu pekan ini.
Menurut sumber terkait, penggerebekan dilakukan di kota pelabuhan selatan Marseille, Roubaix dekat perbatasan Belgia, dan di lokasi lain di negara selatan dan barat daya Perancis. Kepolisian Prancis terus melakukan penangkapan dalam waktu kurang dari sepekan.
"Kurang lebih 19 orang Islamis ditangkap atas dugaan terlibat dalam kelompok Islam Radikal," ujar Sumber tersebut seperti dilansir Middle East Online, Kamis( 5/4).
Pihak berwenang Prancis berjanji akan menindak keras kelompok yang diduga terkait dengan kelompok Islam Radikal. Hal ini dilakukan setelah sebelumnya polisi erancis menembak Mohamed Merah, atas tindakannya melakukan pembunuhan yang menewaskan tujuh orang, termasuk tiga diantaranya anak-anak.
Pembunuhan yang dilakukan Merah mengejutkan Perancis, sebab peristiwa tersebut terjadi beberapa pekan sebelum pemilihan Presiden Perancis, dengan tema utama kampanye mengenai keamanan. Presiden Nicolas Sarkozy menutup kesenjangan dalam jajak pendapat dengan saingan utamanya Sosialis Francois Hollande.