REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Keberhasilan Chelsea menyingkirkan Benfica di babak perempatfinal Liga Champions harus dibayar mahal dengan cederanya John Terry. Kapten skuat the Blues ini mengalami retak pada dua tulang rusuknya.
Sebenarnya Terry mulai mengalami gangguan pada tulang rusuknya sejak laga leg pertama di kandang Benfica, tengah pekan lalu. Namun di Portugal, ia masih bisa menyelesaikan pertandingan dengan baik. Bahkan bek berusia 31 tahun itu mampu tampil penuh dalam laga Liga Primer Inggris melawan Aston Villa, akhir pekan lalu.
Sudah sepekan kondisinya cedera, Terry masih tetap bermain dalam laga leg kedua melawan Benfica meski hanya turun hingga menit ke-60. "Saya tidak dapat bernapas dan dada saya tertekan. Saya mengalami situasi sulit saat itu, terutama di babak pertama," kata Terry seusai laga di Stamford Bridge, tengah pekan ini, seperti dilansir Mirror Football.
Selama tiga pertandingan terakhir, Terry masih bisa menunjukkan permainan terbaiknya. Bahkan, ia katakan, dirinya mampu untuk melewati setiap permainan. Namun dalam laga leg kedua kontra Benfica, Terry mulai merasa kondisinya sudah tidak memungkinkan untuk terus bermain.
"Saya berpikir itu akan baik-baik saja, akan tetapi di babak kedua sepertinya tampak semakin memburuk dan saya berjuang keras untuk bernapas," kata pemain kelahiran Barking, London itu.
Pada Kamis (5/4) pagi waktu setempat, Terry melakukan pemindaian untuk melihat cedera yang dideritanya. Pihak klub mengkonfirmasi jika hasil pemindaian memang menunjukkan ada dua tulang rusuk Terry yang retak. Terkait kondisi itu, pihak klub mengatakan, sudah mampu menanganinya dan masih terus melakukan upaya pemulihan.
"Kami akan terus memantaunya setiap hari dan akan memberikan penilaian untuk laga ke depan," begitu dilansir laman resmi klub Chelsea.