Jumat 06 Apr 2012 05:23 WIB

Diisukan 'Cerai', Pasangan Desra-Fitma Mengaku Dizalimi

Red: Yudha Manggala P Putra
Narapidana memasukkan surat suara ke dalam kotak suara dalam pemilukada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Maesa, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (6/4).
Foto: Antara
Narapidana memasukkan surat suara ke dalam kotak suara dalam pemilukada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Maesa, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (6/4).

REPUBLIKA.CO.ID, PAYAKUMBUH, SUMBAR - Pasangan Desra-Fitma Indrayani yang akan maju pada pemilihan Wali Kota Payakumbuh, Sumatera Barat mengaku dizalimi berbagai pihak. Pasalnya, pasangan itu sempat santer diisukan 'cerai' atau tidak bersama lagi.

Hal itu disampaikan pasangan itu saat mendaftar ke KPU setempat, Kamis. "Kami mendapat informasi dari tim di lapangan bahwa banyak pihak yang menghembuskan isu-isu negatif tentang kami. Ada yang mengatakan kami 'pecah kongsi', bahkan ada yang mengatakan kami sudah pasti tidak lolos karena tidak memenuhi syarat dukungan," kata  Desra saat menggelar jumpa pers usai mendaftar. 

Menurut dia, isu yang dihembuskan itu adalah bohong. Dia memastikan hubungannya dengan Fitma sebagai calon wakil wali kota tidak ada masalah. "Sebelum memutuskan menjadi pasangan calon kami telah membahas visi misi, setelah itu kami menandatangani MoU untuk berkomitmen menjalankan visi misi ini. Jadi bohong kalau kami 'pecah kongsi'," katanya.

Terkait dukungan yang belum mencukupi, Desra mengatakan pihaknya telah mencari tambahan dukungan dari masyarakat. "Kita menggunakan tim yang baru untuk mendatangi masyarakat dari pintu ke pintu meminta dukungan," katanya.

Dia menambahkan, jika KPU Payakumbuh sebagai penyelenggara jujur dalam melaksanakan verifikasi berkas dukungan, maka mereka optimistis bakal lolos sebagai calon wali kota dan wakil wali kota periode 2012-2017.

"Kita benar-benar berharap penyelenggara pilkada melaksanakan tugas dengan jujur dan profesional," kata Desra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement