REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar mengaku lebih memilih fokus kepada program kemasyarakatan ketimbang memikirkan jatah kursi menteri di kabinet, jika benar PKS akan dibuang dari koalisi. "Untuk apa memikirkan masalah menteri?" kata Wasekjen Golkar, Ahmad Doli Kurnia, Jumat (6/4).
Saat ini, kata dia, Golkar sedang sibuk mengurusi masyarakat. Sekitar 2.000 kadernya diterjunkan ke wilayah-wilayah. Tugas mereka adalah mengadakan kegiatan masyarakat minimal sekali dalam sebulan. "Dalam tiga bulan kita berharap ada enam ribu kegiatan melibatkan masyarakat," paparnya.
Hal ini dinilainya lebih penting, karena popularitas Golkar melalui kegiatan itu dapat terus meningkat. Pada awal 2012, popularitas Golkar mencapai 16 persen. "Pada April nanti kita berharap bisa mencapai 25 atau 30," jelas Ahmad Doli.
Pihaknya menilai program seperti itu lebih nyata ketimbang memikirkan isu-isu tidak jelas. "Kita bekerja saja. Rakyat nantinya yang akan menilai kinerja kita," paparnya.