REPUBLIKA.CO.ID, Komite eksekutif (Exco) FIFA minta supaya PSSI merangkul semua stakeholder sepak bola di Indonesia dalam satu payung untuk membawa persepakbolaan nasional ke arah lebih baik.
Hal itu diungkapkan dalam surat FIFA kepada Sekjen PSSI Tri Goestoro pada 30 Maret 2012 yang ditandatangani sekjen FIFA Jerome Valcke. Dalam suratnya, rapat Exco FIFA membahas permasalahan sepak bola Indonesia, baik organisasi maupun breakaway league.
Selama ini, ketua umum PSSI Djohar Arifin Husein dan deputi sekjen bidang kompetisi Saleh Ismail Mukadar kerap menyatakan FIFA hanya menyoroti permasalahan breakaway league, dan bukan hadirnya komite penyelamat sepak bola Indonesia (KPSI).
“Anggota Exco FIFA memantau perkembangan, seperti kegagalan menghadirkan hanya satu liga kasta tertinggi, dan munculnya perpecahan di dalam keluarga sepakbola dengan adanya dua kongres di hari yang sama, yang sama-sama diklaim memenuhi kuorum sesuai aturan,” demikian pernyataan FIFA.
“Anggota Exco FIFA menaruh perhatian penuh mengenai adanya sebuah breakaway association dan breakaway league.”
“Exco FIFA mencatat, dalam upaya mengendalikan situasi, pemimpin PSSI menyatakan sudah siap membuat liga baru musim depan dengan nama baru, dan membuka pintu bagi klub-klub dari dua liga.”
“Komite juga mengetahui keputusan Exco AFC [konfederasi sepakbola Asia] yang membentuk task force [gugus tugas] yang di antaranya terdiri dari wakil presiden AFC HRH prince Abdullah lbni Sultan Ahmad Shah, dan anggota Exco FIFA dan AFC Dato' Worawi Makudi yang bertujuan memfasilitasi untuk mencari resolusi dari berbagai permasalahan yang terjadi.”
“Dengan adanya kondisi itu, Exco FIFA memutuskan untuk memberikan waktu kepada PSSI hingga 15 Juni 2012 untuk menyelesaikan berbagai masalah saat ini, atau langsung mendapatkan sanksi tanpa batas waktu.”
“Kami berterima kasih untuk memperhatikan catatan-catatan di atas, dan berharap PSSI sukses membawa semua stakeholder sepak bola di bawah satu payung demi kemajuan dan hasrat pecinta sepakbola di Indonesia.”
sumber : Goal.com
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement