REPUBLIKA.CO.ID, Seorang anggota parlemen Iran mengatakan, Iran selalu mendukung setiap tindakan yang bertujuan mencapai hasil positif dalam pembicaraan dengan enam negara besar dunia.
"Sayangnya, Badan Energi Atom Internasional (IAEA), kelompok 5+1 dan PBB telah menodai kasus nuklir Iran dengan isu-isu politik," kata anggota Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen, Parviz Sorouri.
"Kami berharap enam kekuatan dunia menyadari bahwa tindakan politik mereka tidak berpengaruh dan kebijakan mereka telah memperkuat tekad bangsa Iran," tambah Sorouri.
Menurut Sorouri, jika kelompok 5+1 mengadopsi pendekatan interaksional, yang bertentangan dengan pendekatan konfrontatif di masa lalu, maka kepentingan kedua belah pihak akan terlindungi.
Iran dan kelompok 5+1 telah mengadakan dua putaran pembicaraan multifaset, satu di Jenewa, Swiss pada Desember 2010 dan satu lagi di kota Istanbul, Turki pada Januari 2011.
Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi mengumumkan pada 28 Maret bahwa pembicaraan mendatang antara Republik Islam dan kelompok 5+1 akan digelar pada 13 April, meskipun ia tidak mengkonfirmasikan tempat untuk pertemuan itu