Ahad 08 Apr 2012 20:05 WIB

Suu Kyi-Utusan Etnik Karen Berembuk

Aung Sang Suu Kyi
Foto: AP
Aung Sang Suu Kyi

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Pemimpin oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi, Ahad (8/4), bertemu dengan pemberontak etnik Karen. Hal itu dilakukan di awal kegiatan politiknya sejak terpilih menjadi anggota parlemen, pekan lalu. Suu Kyi meraih kursi di parlemen dalam pemilu sela 1 April 2012.

Pihaknya berembuk selama sekitar dua jam dengan delegasi Persatuan Nasional Karen (KNU) di Yangon. Pemimpin partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) itu menjadi peristiwa penting yang akan membantu mempercepat rekonsiliasi nasional.

"Karena tujuan NLD adalah memiliki persatuan demokrasi yang sejati, kami yakin semua etnik harus dilibatkan dalam proses ini," jelas Suu Kyi, seperti dilansir AFP.  Perundingan dilakukan sehari setelah delegasi-delegasi KNU bertemu dengan Presiden Thein Sei di ibu kota Naypyidaw untuk pertama kalinya.

Myanmar menganggap kelompok Karen sebagai satu organisasi ilegal. Pemimpin Karen saat ini bermarkas di Thailand. Sayap militernya telah melakukan pemberontakan paling lama di Myanmar, menyerang pemerintah sejak tahun 1949 di hutan timur dekat perbatasan Thailand.

KNU menandatangani satu perjanjian dengan pemerintah baru Januari tahun ini. KNU berusaha untuk meningkatkan harapan bagi dihentikan secara tetap salah satu konflik sipil terlama di dunia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement