REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Seorang perwira senior intelijen Yaman, tewas ditembak mati oleh orang bersenjata yang diduga pejuang Alqaidah di Provinsi Selatan Taiz, Yaman, Minggu (8/4) waktu setempat.
"Kolonel Ismail Bawli dari organisasi keamanan politik (intelijen) ditembak mati di dalam mobilnya oleh dua orang bersenjata di atas sepeda motor di daerah Sainah di Taiz," kata pejabat yang tak bersedia disebut namanya kepada Xinhua.
Bawli disergap orang bersenjata tak dikenal mengendarai sepeda motor, ketika ia sedang dalam perjalanan pulang dari markas besar intelijen militer di daerah Sainah, di pusat kota Taiz.
Pada hari itu pula, juru bicara Alqaida di Semenanjung Arab (AQAP) mengaku Alqaidah ada dibalik pembunuhan perwira berpangka kolenel tersebut. Lewat sambungan telepon, jubir tersebut mengatakan kepada Xinhua, "Kolonel itu dibunuh oleh dua pejuang jaringan Alqaida."
Sayangnya, jubir tersebut menolak untuk memberikan informasi lebih lanjut. Tapi ia mengatakan, personel intelijen tersebut ada di daftar pembunuhan organisasinya.
Pembunuhan itu adalah yang kedua di Taiz dalam waktu kurang dari satu bulan, setelah AQAP mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan guru bahasa Inggris Amerika Serikat. Orang yang bekerja dengan badan intelijen Yaman dan warga negara AS yang bekerja di Yaman sering dijadikan target AQAP.