Senin 09 Apr 2012 09:58 WIB

Polisi Selidiki Penyebab Ratusan Warga Cilebut Keracunan

Keracunan (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Keracunan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepolisian Sektor Sukaraja Kabupaten Bogor, menyelidiki penyebab keracunan makanan yang dialami ratusan warga di Kampung Bojong Sempu, Desa Cilebut Barat Kecamatan Sukaraja.

"Hingga kini kami masih menyelidiki sumber keracunan berasal dari mana, untuk memastikan penyebab keracunan yang dialami warga," kata Kepala Polisi Sektor Sukaraja, Kompol Ipit Kusmana.

Kompol Ipit menyebutkan pihaknya telah mengumpulkan keterangan sejumlah warga dan saksi-saksi yang ada di sekitar lokasi. Menurut Ipit, berdasarkan keterangan dari sejumlah warga, mereka mengalami mual-mual, muntah dan demam setelah menyantap telur dari bingkisan makanan di sebuah hajatan di kampung tersebut.

"Menurut warga, setelah mereka memakan telur itu perut mereka mual, muntah dan demam, karena telur tersebut rasanya juga sudah tidak enak dan berbau," kata Ipit.

 

Ipit mengatakan, pihaknya sedang mencoba mengumpulkan sampel makanan yang dikonsumsi warga untuk selanjutnya diperiksa di dinas terkait untuk memastikan penyebab keracunan. Namun, lanjut Ipit pihaknya mengalami kesulitan mengumpulkan sampel makanan, salah satunya telur yang diduga menjadi sumber keracunan, karena sisa makan sudah habis dibawa pulang oleh warga.

Peristiwa keracunan dialami sekitar 220 warga di empat RT di RW 6 Kampung Bojong Sempu, Desa Cilebut Barat Kecamatan Sukaraja terjadi Minggu (8/4). Saat itu warga sedang menghadiri hajatan pernikahan putri Ibu Murtamah yang sekaligus merayakan Maulid Nabi.

Usai menyantap bingkisan Mauludan, satu persatu warga mengalami keracunan hingga akhirnya menjalani perawatan medis di Mesjid Al Barokah yang berada disekitar lokasi. Beberapa orang warga yang kondisinya cukup parah lalu dirujuk ke RS Umum Daerah Cibinong untuk perawatan intensif.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement