REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Bekasi menjadi salah satu perakit komponen mobil Esemka. Hal ini dikatakan Kepala Sekolah SMKN 1 Bekasi, I Made Supriyatna. "Kita kebagian buat mesinnya. Bersama dengan SMK lain di Cilincing dan Jawa timur," ujarnya, Senin (9/4).

Dalam perakitannya, mobil esemka dilakukan 33 sekolah. Sebanyak empat sekolah mendapat porsi perakitan mesin. SMK Negeri 1 Bekasi memproduksi 200 unit mesin. Mesin tersebut berkapasitas 1500 cc. "Mesin ini kemudian dibawa ke Solo, untuk dirakit menjadi mobil. Dua ratus unit merupakan kapasitas maksimal," kata Made.

Disinggung mengenai kesiapan memproduksi mobil, Made manyatakan kesanggupannya. Namun, sarana dan prasarana yang ada tidak mendukung. Salah satu ganjalan adalah luas lahan sekolah yang tidak cukup. Made mengatakan untuk membuat bengkel produksi diperlukan lahan yang luas. "Kita minta bantuan pemkot untuk ini. Salah satunya, pembebasan lahan seluas seribu meter persegi di belakang sekolah kami," kata Made.

Pembuatan mobil ini tidak hanya melibatkan SMK Negeri 1 Bekasi. Tapi juga semua SMK di Bekasi. Termasuk negeri dan swasta. Namun proses ini tidak berjalan sebentar, para guru dan siswa harus dibina untuk meningkatkan kemampuannya. Yang pasti, kata Made proyek ini akan dilakukan sekolah dengan kompetensi yang sama. Pejabat sementara Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi siap membantu proyek ini.